Kau percikkan peluhmu
Kau tumpahkan tetes darahmu
Tak gentar, tak
pantang
Bahkan nyawa bolehlah melayang
Demi sesuatu yang kau sebut pengorbanan
Walau rasa sakit terus menerjang
Dan aral teruslah melintang
Tak pernah sekalipun kau pikirkan
Demi sesuatu yang kau sebut pengabdian
Jasamu bagi pertiwi tak dapat disangsikan
Mesti hanya sekali dalam sebulan
Kau menerima jerihmu, pengorbananmu
Tak pernah kau hiraukan ejekan mentari
Demi sesuatu yang kau sebut keikhlasan